Ini Alasan Pengusaha Masih Berani Bangun Mal 'Raksasa' di Jakarta
Jakarta - Tahun ini 3 big mall skala besar akan dibangun di Jakarta. Apa alasan para pengusaha properti masih berani untuk membangun mal skala besar di Jakarta?
Pengamat Pusat Perbelanjaan Yongki S. Susilo mengatakan, jumlah pengusaha muda di Indonesia terus tumbuh. Para pengusaha ini membutuhkan ruang space usaha untuk menjalankan bisnisnya.
Tumbuhnya kalangan kelas menengah tidak hanya menjadikan sumber 'mesin mencetak uang' money machine bagi pengelola mal karena daya belinya cukup tinggi, namun makin tumbuhnya kelas menengah ini juga membuat angka pengusaha meningkat dan ada keinginan untuk buka usaha, salah satunya mall.
"Dengan jumlah mal khususnya di Jakarta ini, masih kurang cukup untuk mengimbangi banyaknya enterprenur muda yang berasal dari kalangan menengah yang ingin membuka ide usaha. Kenapa kurang? Pasalnya mal merupakan tempat strategis yang menjadi sasaran utama bagi enterprenur untuk membuka usaha," kata Yongki kepada detik Finance, Selasa (10/4/2012).
Menurutnya, seiring economy yang tumbuh di Indonesia, jumlah masyarakat kalangan menengah juga naik tinggi. Kalangan tersebut mempunyai tingkat konsumsi tinggi, tetapi juga dibarengi dengan keinginan untuk membuka usaha.
"Kalau memilih Ruko, tentunya harganya sangat mahal, dipinggir jalan ya siap-siap berhadapatan dengan petugas satpol PP, dan mal adalah salah satu sasaran utama mereka, karena mal pasarnya sudah jelas, traffic visitor pengunjung pasti ada, kalau di Ruko sudah biaya mahal menunggu pengunjung datang juga capek," jelasnya.
Jadi menurut Yongki, adanya tambahan mal baru bahkan 3 mal berskala raksasa di Jakarta merupakan saat yang tepat, khususnya bagi para pengusaha yang mempunyai keinginan kuat membuka usaha seperti restoran, ritel, dan lainnya.
Cegah Belanja shopping Ke Luar Negeri, Mal di Indonesia Harus Lebih Bagus
Selain itu, Yongki juga mengakui saat ini tidak sedikit orang Indonesia yang memilih berbelanja di luar negeri. Untuk mencegah hal tersebut terus terjadi, maka mal di Indonesia harus lebih bagus dan bersaing.
"Kalau mau cegah orang Indonesia belanja di mal luar negeri, ya salah satu jalan ya mal di Indonesia harus lebih bagus dari pada luar negeri, apalagi orang-orangnya belanja ke luar itu kan kelasnya high end, jadi menjadi tuntutan pengelola mal agar bisa menjadi lebih bagus dari pada mal di luar negeri seperti di Singapore, Hong Kong, dan lainnya," kata Yongky.
Terkait banyaknya orang Jakarta yang lebih memilih berbelanja di Bandung dari pada di mal di Jakarta, menurut Yongky hal tersebut tidak menjadi masalah. "Itu kan sudah budayanya orang Jakarta yang tiap weekend selalu wisata belanja di Bandung khususnya ke factory outlet, tapi itu tidak masalah, selama masih di Indonesia, ya bagi-bagi rezeki," tutup Yongki. (idelinks)
No comments:
Post a Comment